Minggu, 11 Desember 2011

Fragmen Debu

Fragmen debu
Entah serupa apa
Hanya kilasannya getarkan kata
Di mana manusia sandarkan hayatnya

            Debu
Bukan banding aku dengannya
            Dunia ini satu alam raya
            Jika kami sebanding
            Apalah sebesarku

Langkah terlampau kecil
Revolusi setitik mungil
Tapi
Bukanlah aku debu sekali-kali



Ketika akan melakukan sebuah tindakan nyata atas sebuah pergulatan benak, seringkali kita hanya tertambat pada jalan akhir yang berupa 'diam'.
Mengapa demikian?
Karena dalam susunan syaraf-syaraf hayati kita, tepatnya pada saluran otak dan kalbu terdapat sebuah perkumpulan rasa yang cenderung menjuruskan kita pada kegagalan yang selanjutnya disebut dengan "MENTAL BLOCK".
Dari gumpalan-gumpalan mental block inilah kita akan terpicu pada aksi pembunuhan karakter sadis berupa penggagalan usaha implementasi rancangan perbuatan riil yang telah dirangkai oleh rohani kita.
Salah satu bentuk mental block itu bisa jadi berupa keminderan, merasa usaha kita kelak akan sia-sia, tidak menumbuhkan apapun, justru hanya menghamburkan waktu dan tenaga tanpa hasil akhir yang konkret.
Tapi, bukankah suatu tindakan tiada dinilai dari hasil akhirnya melainkan dari proses tindakan itu sendiri?
Jadi, marilah kita kobarkan perjuangan tanpa mempertimbangkan apapun yang dapat membuat bangunan kiprah kita porak-poranda dan berakhir dengan nasib naas.
Ingat, sekecil apapun perjuangan yang kita kibarkan di medan juang ini; yakinlah! Usaha kita adalah mega. Terjang kita tak semungil butir-butir debu, karena..
Debu pun akan beterbangan mengagumi laga perjuangan kita.

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.